Pages

Jumat, 07 Desember 2012

cerpen - Memang Pertemuan ini adalah Pertemuan yang Terakhir



Pagi hari ini kiki membuka mata, lalu terdiam sejenak. Hal pertama yang dilakukannya adalah melihat blackberrynya yang dari semalam tak kunjung memberikan sinyal adanya bbm masuk. Kiki pun mendesah, memikirkan bagaimana kabar pujaan hatinya disana. waktu menujukkan pukul 6 pagi, kiki pun begegas mandi untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah. Dalam hati, dia berharap, hari ini dia akan bertemu ayas.

                Mungkin hari ini bukan hari keberuntungan kiki. Pagi ini dia tidak menemukan ayas berada dimana. Dengan sedikit kecewa, kiki masuk ke kelasnya untuk memulai pelajaran hari ini. Di kelas, kiki tidak bisa berkonsentrasi. Di pikirannya saat ini hanya ada ayas, ayas, dan ayas. Saat istirahatpun kiki tak mempunyai nafsu makan. Biasanya kiki bergegas menuju kantin bersama teman-temannya sebelum bel berbunyi, tapi tidak untuk hari ini.

                Bel tanda berakhirnya pelajaran hari ini pun berbunyi. Dalam hati kiki akan menemui ayas pulang sekolah. Dengan niat yang mantap kiki pun bangkit dari kursinya dan keluar dari kelas menuju kelas ayas. Kelas ayas letaknya cukup jauh dari kelas kiki, sehingga butuh waktu untuk sampai ke sana. Memang benar, hari ini bukan hari keberuntungannya. Dari pagi sampai sekarang kiki tak kunjung menemukan ayas. Mungkinkah dia menghindariku? tanya kiki dalam hati. Dengan berat hati, dia meninggalkan kelas ayas.

                Sesampainya di rumah, kiki masuk ke kamar. Disana dia merenung, mengapa ayas bersikap seperti itu kepadanya? Bbm dan sms iki pun tak kunjung di balas ayas sampai akhirnya kiki pun tertidur. Dalam mimpinya kiki melihat sepasang burung merpati, salah satu kaki pada kedua burung tersebut terikat benang merah. Terlihat salah satu dari burung merpati itu sayapnya terlihat sedang di perban, mungkin sayapnya patah. Tetapi mereka terlihat sangat bahagia. Tiba-tiba ada seekor burung elang datang dan menerkam seekor burung merpati dan benang merah itu terputus. Burung merpati yang satunya lagi mencoba terbang, tetapi tidak bisa karena salah satu sayapnya patah. Benang merah yang tadi mengikat kaki mereka berdua, terputus. Burung merpati itu pun hanya bisa meratapi benang merah tersebut.  Kiki pun langsung terbangun dari tidurnya. Dia berusaha mengingat kembali mimpinya. Apa itu pertanda? ah hanya perasaanku saja. batin kiki dalam hati. Kiki pun melihat blackberry yg bergeletak di sampingnya. Tidak ada bbm. Kiki pun mendesah, dan tak tau harus bagaimana, sementara hari aniversarynya sudah tinggal 2 hari lagi. Kiki terdiam, memikirkan apa yang harus dilakukannya.

                Malam pun tiba. Sampai saat itu pun kiki tak bisa berkonsentrasi belajar. Terpikir oleh kiki untuk memberi kejutan pada hari anivnya nanti. Kiki pun menghubungi bagas untuk membantunya membelikan kado untuk hari anivnya.
“gas, temenin aku bei kado yu, nuat ayas” ajak kiki
“hmm oke, tapi kapan?”tanya bagas
“besok aa deh, soalnya besok hari aniv aku sama ayas juga hehe”
“cieee yang aniv, traktiran dongs, baso aja 1 mangkok sama es cendol okee?”
“iya deh tapi anterin ya besok”
“siaaaaap boss !” jawab bagas dengan mantap

                Keesokan harinya, kiki menemui bagas untuk pergi mencari kado untuk ayas. Pertama-dia mencari bunga di daerah tegalega. Awalnya mereka tidak menemukan toko bunga tersebut. Lalu mereka pergi ke daerah cibaduyut. Tak terpikirkan mengapa mereka pergi ke sana, padahal mereka tidak akan membeli sepatu. Dengan kecepatan penuh kiki dan bagas pergi ke daerah dago. Terlihat di sana ada toko bunga kecil. Tanpa basa basi kiki dan bagas menuju kesana. Di dalam tuko bunga tersebut terlihat banyak macam-macam bunga yang cantik dan masih segar. Mata kiki terpusat pada satu bunga, yaitu mawar merah. Lalu dia memutuskan untuk membeli sebuket bunga merah. Kebetulan pula di toko tersebut menjual boneka dan kartu ucapan. Mata kiki tertuju pada boneka tedy bear pink yang sedang memegang hati yang bertuliskan “I love you”. Dengan niat yang mantap kiki pun membeli boneka itu serta 1 kartu ucapan. Dalam perjalan pulang, kiki dan bagas harus rela basah kuyub karena pada hari itu hujan datang dengan derasnya. Untungnya hujan reda saat kiki dan bagas tiba di rumah bagas.

                Di rumah bagas , kiki menulis beberapa kalimat di kartu ucapan itu. Tanpa pikir panjang malam ini juga bunga dan kado tersebut harus ia berikan pada ayas. Kiki berharap hari ini rencananya berjalan dengan lancar.

                Sesampainya di rumah ayas, kiki memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah atas. Ternyata yang membukan pintu adalah pembantu si rumahnya.
“bu, ayasnya ada?” tanya kiki
“oh non ayas belum pulang dari rumah sakit de.”
“loh memang ayas kenapa?” tanya kiki waswas
“non ayas kemarin terjatuh dari motor, dan tangan kirinya patah”
 “kira-kira ayas pulangnya kapan ya bu?”
“saya juga kurang tau de, tapi kalau mau jenguk, saya berikan alamat dan nomor kamarnya, tunggu sebentar ya”
“iya bu”
Patah? jatuh dari motor? mungkin itu sebabnya ayas tidak menjawab sms dan bbmku.apa itu ada hubungannya dengan mimpiku?ah ngga ki Cuma mimpi. batin kiki dalam hati.
“ini de alamaat dan nomor kamarnya”
“oh iya bu terimakasih.  Yaudah bu saya boleh nitip ini di kamarnya ngga? Simpen di atas tempat tidurnya aja bu. Makasih bu. Kiki pulang dulu”
“iya de, sama-sama. Hati-hati de.” jawab ibu itu sambil tersenyum.
Dengan sigap kiki membaca kertas yang di berikan ibu itu dan kiki langsung menuju rumah sakit yang di maksud. 

                Sesampainya kiki di rumah sakit, kiki memarkirkan motornya. Tetapi sebelum masuk ke dalam rumah sakit, kiki melihat di sebrangnya ayas beserta ayahnya akan pulang. Setengah berlari kiki berteriak memanggil nama ayas, dan ayas pun melihat ke arah kiki. Tetapi ketika hendak menyebrang, ada mobil dengan kecepatan tinggi melaju ke arah iki. Ayas yang melihat kejadian itu pun berteriak.
“kikiiiii !!!!!!!”
                Pengemudi mobil tersebut langsung saja pergi meninggalkan tempat kejadian tersebut. Ayas beserta orang tuanya berlari ke arah kiki.
“kiki, kiki! Sadar ki ! tolong ! tolong” teriak ayas sambil menangis.
“ayah akan panggil suster dulu. Tunggu di sini” kata ayah ayas
“apa ayas? Kiki ngga apa-apa kok”
“ngga kenapa-napa gimana? Kepala kiki berdarah!”
“oh ini.” Sambil melihat darah yang mengucur dari kepalanya.
“ayas, tangan kamu ngga apa-apa kan? Maaf kiki kurang perhatian sama kamu”
“udah kiki jangan ngomong dulu! Kita tunggu ayah sama suster ke sini”
“sssttt, ayas udah jangan nangis. Kiki sayang sama ayas, makanya kiki mau minta maaf kalo kiki ngga perhatian sama ayas. Mungkin kiki ngga bisa nemenin ayas lagi”
“udah ki udah jangan ngomong gitu! Tolong !”
“ayas, dengerin kiki yah. Ayas harus sayang dan hormat sama ortu ayas, sekolah yang rajin, jangan lupa berdoa dan ibadah, ntar juga ayas dapet pendamping ayas yang lebih dari kiki. Ayas, kiki ngantuk, mau bobo dulu.” ucap kiki sambil memejamkan mata.
“kiki, bangun! Jangan tidur ! banguuun !”
Itu hari terakhir dimana ayas dan kiki bertemu. Di hari aniversary kiki yang terakhir di bumi ini.

Acara di hari pemakaman kiki pun berakhir. Teman-teman kiki yang datang mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga kiki, termasuk ayas. Selepas itu, ayas pulang ke rumah, memasuki kamarnya dan menangis. Ayas melihat bunga dan boneka pemberian kiki di hari terakhir mereka bertemu.
“kiki salah, kiki perhatian sama ayas. Harusnya kiki ngga perlu kayak gini.” kata ayas sambil menangis. Ketika iya mengangkat buket bunga itu, ayas mendapati ada amplop yang terselip di dalamnya. Ternyata sebuah kartu ucapan dan surat. Isi kartu ucapan itu adalah kata-kata selamat dari kiki sendiri. Dan setelah itu ayas membaca surat tersebut.

Ayas, selamat hari aniv kita yang ke 2 tahun yah. Maaf banget kalau kik banyak salah ke ayas, ngga romantis kayak cowo-cowo lain, kurang perhatian, terkadang ngga ada saat ayas butuh, dan masih banyak kekurangan kiki selama kita pacaran. Mungkin dengan bunga dan boneka ini, kiki bisa jadi orang yang romants juga dimata ayas. Kiki harap ayas suka dan mau terima yah.

Oya yas, kiki mau cerita. Kiki mimpi aneh banget. Dalam mimpi itu kiki melihat sepasang burung merpati, salah satu kaki pada kedua burung tersebut terikat benang merah. Terus salah satu dari burung merpati itu sayapnya terlihat sedang di perban, mungkin sayapnya patah. Mereka terlihat sangat bahagia. Tiba-tiba ada seekor burung elang datang dan menerkam seekor burung merpati dan benang merah itu terputus. Burung merpati yang satunya lagi mencoba terbang, tetapi tidak bisa karena salah satu sayapnya patah. Benang merah yang tadi mengikat kaki mereka berdua, terputus. Burung merpati itu pun hanya bisa meratapi benang merah tersebut. Kiki ngga tau apa arti mimpi itu. ya kiki ngga anggap serius sih, kiki cuman mau ceritain ini ke ayas aja hehehe.

Yas, kiki ngga tau mau ngomong apa lagi nih, tapi kiki sayang banget sama ayas. Kiki mau hubungan kita lanjut terus. Ayas jangan marah lagi yaaa ntar cantiknya ayas ilang loh hehehe. 

“I knew at once that you were meant for me. Deep in my soul, I know that I'm your destiny
Nobody's ever loved anybody as much as I love you.”

With love,

Kiki

Selesai membaca surat itu, ayas menangis. Semua emosi ayas saat itu pun meluap-luap, sedih, marah, senang, terharu, kesal, kecewa, semuanya bercampur menjadi satu. Entah bagaimana ayas mengungkapkannya, tapi ayas hanya tersenyum. Walaupun banyak emosi dan beban di pundaknya, kerinduannya akan sosok kiki yang kini sudah tak ada, tapi ayas tetap tersenyum, bersyukur kepada Tuhan, semoga kiki tenang dan di terima di sisiNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar