JAKARTA, KOMPAS.com — Terimpit masalah ekonomi dan harus membiayai pengobatan
orangtuanya, Fahmi Rahardiansyah (19) terpaksa menawarkan ginjalnya untuk
dijual melalui Kaskus. Dia mem-posting di Kaskus untuk menjual ginjalnya
sejak Senin (11/3/2013).
"Saya cuma mau bantu pengobatan
orangtua saya," kata Fahmi saat ditemui Kompas.com di Balaraja,
Tangerang, Selasa (12/3/2013).
Fahmi merupakan anak tunggal
pasangan Muhamad Dik Mahmudi dan Ami (50). Ayahnya sudah tiga tahun menderita
penyakit darah tinggi. Dia harus menjalani pengobatan saraf untuk bisa sembuh
seperti sedia kala.
Fahmi menawarkan ginjalnya dengan
harga Rp 50 juta. Uang tersebut akan dia gunakan untuk biaya perawatan ayahnya
di rumah sakit.
Beberapa minggu lalu, ayahnya sempat
dirawat di Puskesmas Balaraja dan menghabiskan uang sekitar Rp 2,5 juta. Untuk
mendapatkan pengobatan intensif, orangtua Fahmi harus menjalani terapi saraf
sampai kondisinya membaik.
"Sekali terapi bisa habis Rp
1,5 juta. Saya anak tunggal, jadi tanggungan di saya semua," ungkapnya.
Fahmi baru lulus SMK Kesehatan
sekitar satu tahun lalu. Aktivitasnya akhir-akhir ini bekerja sebagai asisten
dokter di salah satu klinik di Bandung. Gajinya satu bulan Rp 1 juta. Uang
tersebut untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan orangtuanya.
Selain gaji tersebut, keluarga Fahmi
juga mendapatkan uang pensiun ayahnya Rp 800.000 per bulan. Menurut Fahmi, uang
Rp 1,8 juta per bulan tidak bisa mencukupi kebutuhan pengobatan orangtuanya.
Untuk itu, dia mem-posting
untuk menjual ginjal melalui jejaring tersebut. Fahmi mengungkapkan, sejak mem-posting
penjualan ginjal di Kaskus, banyak pengguna Kaskus lain yang melarangnya
melakukan hal tersebut. Selain melanggar pidana, perbuatan tersebut bukan
menjadi jalan keluar dalam mengatasi masalah biaya ini.
"Saya tahu ini pidana, saya
juga takut. Tapi kalau orangtua saya sembuh, saya enggak apa-apa kalau harus
dipenjara," kata Fahmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar